KALSEL, REPORTASE9.COM – Kejadian bencana gempa bumi yang terjadi beberapa waktu terakhir di Kalsel cukup mengagetkan bagi masyarakat, dimana awal terjadi pada Januari hingga saat ini tercatat kurang lebih 20 kejadian dengan 4,7 sampai 3,3 skala richter.
Oleh karena itu Dinas Sosial Provinsi Kalsel melakukan langkah strategis dan komperensif dalam rangka pengurangan risiko bencana dengan melaksanakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS).
“Yang harus dilaksanakan dalam waktu segera utamanya dengan sasaran anak sekolah, karena waktu mereka sepertiga setiap hari berada di sekolah,” kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Provinsi Kalsel Achmadi si Banjarmasin pada Rabu (6/3/2024).
Diakui Achmadi, masyarakat kalsel sebagian besar masih tidak mengetahui apa itu gempa bumi, sehingga langkah yang harus diberikan kepada masyarakat adalah bagaimana ketika menyelamatkan dan berlindung diri ketika ada bencana gempa bumi.
“Kita laksanakan TMS ini mulai kemarin dan hari ini. Kurang lebih 3.000 pelajar dari 4 sekolah kita berikan edukasi yang dilaksanakan di kota Banjarbaru dan Kab Banjar. Karena daerah tersebut rawan terhadap sesar Meratus yang pembentangannya 150 KM melingkupi kalsel,” ucapnya.
Nantinya kegiatan TMS tersebut akan berlanjut ke beberapa Kabupaten yang disasar yaitu Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Batola, Kabupaten HSS serta Kabupaten Tapin yang harus di berikan edukasi secepatnya kepada masyarakat.
“Dimulai dari tingkatan SD, SMP, SMA juga SMK, nantinya kita berharap para pelajar ini juga memberikan pemahaman kepada keluarga ketika terjadi gempa dengan cara keluar dari rumah,” tambah Achmadi.
Berdasarkan informasi dari BMKG bahwa bencana gempa bumi di Kalsel sifatnya merusak dan sebagian rumah sudah terdampak akibat gempa bumi.
“Nantinya daerah lain akan kita kembangkan lagi tidak hanya bersifat edukasi tetapi kita ajarkan juga bertindak dan bersikap ketika gempa itu terjadi,” ucap komandan Tagana Kalsel tersebut.
Sasaran edukasi kali ini yaitu diutamakan antisipasi bencana gempa bumi, karena bencana tersebut cukup baru terjadi di Kalsel, akan tetapi tidak menutup kemungkinan akan diberikan edukasi seperti banjir, puting beliung, dan karhutla.
“Gempa bumi juga berkaitan dengan bencana tsunami apabila terjadinya di laut diatas 5,5 skala ritcher. Apa yang disampaikan BMKG ada kemungkinan terjadi sampai 7 skala ritcher, ini yang perlu di waspadai yang bersifat menghancurkan dan memakan korban jiwa,” ucap Achmadi. (Sumber : MC Kalsel)
Comments