BANJAR, REPORTASE9.ID – Menjelang Hari Raya Idul adha 1446 Hijriah, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pastikan hewan-hewan kurban yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan aman dari penyakit menular.
Hingga pertengahan Mei 2025, sebanyak 2.800 ekor sapi kurban telah terdata, dan pemeriksaan kesehatan terhadap hewan-hewan tersebut terus dilakukan secara ketat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Lulu Vilavardi mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan sapi yang terindikasi penyakit berbahaya seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD)
“Pemeriksaan sudah kami mulai sejak awal bulan Mei. Sampai sekarang, semua hewan yang kami periksa dalam keadaan sehat. Ini tentu memberi rasa aman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Demi memastikan kesehatan hewan secara menyeluruh, ia juga mengungkapkan, pihaknya telah membentuk dua tim yaitu tim antemortem untuk pemeriksaan hewan sebelum disembelih, dan tim postmortem untuk pemeriksaan setelah hewan dipotong.
“Tim terdiri dari dokter hewan, paramedik, dan sarjana peternakan. Kami juga melibatkan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), serta Juleha (Juru Sembelih Halal) yang kini sudah memiliki DPD di tiap kabupaten, termasuk Banjar,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menilai antusiasme masyarakat untuk berkurban pada
Tahun ini meningkat dan diperkirakan total ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Banjar akan mencapai 3.500 hingga 3.800 ekor, meningkat sekitar 25 persen dibanding tahun lalu yang berjumlah sekitar 3.100 ekor.
“Data saat ini baru menunjukkan 2.800 ekor, tetapi jumlahnya dipastikan masih akan bertambah karena pedagang terus mendatangkan sapi hingga mendekati hari H,” jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada para pedagang hewan kurban pentingnya kelengkapan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) bagi setiap hewan yang akan dijual. Pihaknya siap menerbitkan surat tersebut bagi peternak lokal yang membutuhkannya.
“Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin memastikan sapinya sehat. SKKH adalah jaminan bagi masyarakat, dan kami siap membantu penerbitannya sesuai syarat dan ketentuannya,” tuturnya.
Sebagai bagian dari persiapan Idul adha, Dinas Pertanian juga akan menggelar pelatihan bagi para juru sembelih halal (Juleha) pada 28 Mei 2025 di Islamic Center Kabupaten Banjar. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan higienitas pemotongan hewan kurban. (Fdr/R9)
Comments