BANJAR, REPORTASE9.ID – Penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi fokus dalam kunjungan kerja Wakil Menteri UMKM Republik Indonesia, Helvi Moraza, ke Kabupaten Banjar yang berlangsung di Mahligai Sultan Adam, Martapura, Jumat (20/6/2025).
Wamen didampingi Staf Khusus Menteri UMKM Ahmad Syauqi dan Anggota DPR RI HM Rofiqi. Rombongan disambut oleh Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Kepala DKUMPP Banjar I Gusti Made Suryawati, Kabid Pemerintahan Desa Hafiz Anshari, serta jajaran terkait.
Helvi menegaskan bahwa sesuai dengan arahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, pengembangan UMKM harus dilakukan secara kolaboratif oleh semua pihak, termasuk institusi daerah seperti kepolisian.

“Untuk pengembangan UMKM, kita harus sesuai arahan Pak Prabowo semua pihak berkolaborasi. Saya, mewakili Pak Menteri, tentu saja minta dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) seperti ini, bagaimana pertama pendataan UMKM dilakukan dengan baik, lalu program yang sesuai dengan potensi daerahnya, kemudian kita kolaborasikan dengan perbankan,” jelasnya.
Ia juga menekankan, pentingnya membentuk ekosistem pembinaan UMKM dari hulu ke hilir, agar pelaku UMKM tidak hanya bertahan tetapi mampu naik kelas dan membuka peluang bagi wirausaha muda baru.
“Sehingga tumbuh kembang UMKM itu bisa dijadikan untuk naik kelas, di samping kita juga melahirkan wirausaha-wirausaha muda lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Banjar H Saidi Mansyur menyampaikan apresiasi atas dukungan dari pemerintah pusat. Ia menyebut kunjungan Wamen sebagai momentum strategis yang memberi motivasi bagi pelaku UMKM daerah.
“Kami berharap ada pendampingan konkret dari sisi kapasitas, pembiayaan, dan akses pasar,” tuturnya.
Pemkab Banjar sendiri telah menggulirkan berbagai program, di antaranya pinjaman tanpa bunga melalui program Kurma Manis dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pelatihan kemasan, penyediaan freezer untuk produk makanan beku bekerja sama dengan Indomaret, serta fasilitasi legalitas usaha.
Kepala DKUMPP Banjar, I Gusti Made Suryawati, mencatat jumlah UMKM di daerah ini mencapai 67.258 unit, dengan sektor perdagangan mendominasi, disusul kuliner, fesyen, dan kerajinan.
Kunjungan kerja ini menjadi simbol komitmen bersama antara pusat dan daerah dalam membangun ekosistem UMKM yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.
Comments