BANJAR, REPORTASE9.ID – Regenerasi petani menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Banjar. Melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang berjalan sejak 2019, ribuan pemuda diarahkan menjadi petani milenial yang inovatif, adaptif, dan mampu bersaing di era pertanian modern.
Hal ini mengemuka dalam kunjungan Manager Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan, Angga Tri Aditya Permana, bersama rombongan ke Mahligai Sultan Adam, Selasa (12/08/2025).
Kunjungan diterima langsung oleh Bupati Banjar, H Saidi Mansyur, didampingi Kepala Dinas Pertanian (Distan) Warsita dan Kabid Penyuluhan Pertanian Retno Sri Murwani.

“Program YESS menjadi tantangan dan peluang bagi kami dalam regenerasi petani. Mayoritas petani di Banjar sudah berusia di atas 55 tahun. Program ini mendorong pembinaan petani muda secara lebih masif, terstruktur, dan intensif,” ujar Bupati Banjar, H Saidi Mansyur.
Sejak diluncurkan, Program YESS di Kabupaten Banjar telah mendata 9.600 pemuda dengan rincian 4.941 perempuan dan 4.659 laki-laki yang mengikuti pelatihan dan pembinaan, mulai dari magang dalam dan luar negeri, pelatihan dasar literasi keuangan, hingga hibah kompetitif senilai total Rp 9,37 miliar.
Kepala Distan Banjar, Warsita menambahkan, bahwa program ini menargetkan petani berusia 17–39 tahun dengan minat besar pada klaster hortikultura dan peternakan.
“Kami juga menyiapkan program replikasi pasca-YESS, yakni Batumbang Tani Manis dan Baturai Intan. Batumbang menyasar petani muda secara umum, sedangkan Baturai Intan khusus untuk santri, sejalan dengan karakter religius Kabupaten Banjar,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, lulusan YESS juga dilibatkan dalam program ketahanan pangan nasional seperti Brigade Pangan, Opelah, dan Cita Sawah.
Sementara itu, Manager PPIU Kalsel Angga Tri Aditya Permana menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat hasil program.
“Sinergi antara Distan, dinas terkait, pelaku usaha, dan alumni YESS sangat penting. Ini akan memperluas kesempatan kerja dan kewirausahaan di sektor pertanian,” ungkapnya.
Salah satu hasil nyata adalah alumni bernama Ida yang kini menjadi Ketua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di desanya.
Comments