DaerahKabupaten Banjar

Bupati Saidi Mansyur Tegaskan Komitmen Menuntaskan Anak Tidak Sekolah

0
Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur Saat Menjadi Pembina Upacara Pada Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjar Ke-75 (Foto: Rahman/R9)

BANJAR, REPORTASE9.ID – Masalah anak tidak sekolah (ATS) menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah Kabupaten Banjar (Pemkab) Banjar.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Bupati Banjar, H. Saidi Mansyur, saat bertindak sebagai pembina upacara pada Peringatan Hari Jadi ke-75 Kabupaten Banjar yang digelar di Alun-Alun Ratu Zalecha Martapura, Kamis (14/08/2025).

Bupati H. Saidi Mansyur menegaskan, pemerataan pendidikan harus benar-benar diwujudkan agar seluruh anak mendapat kesempatan belajar yang setara.

“Kita harus menuntaskan masalah anak tidak sekolah melalui perluasan akses pendidikan yang inklusif, serta mendukung penyelenggaraan pendidikan formal di pondok pesantren, agar para santri tidak hanya mendapatkan pendidikan agama tetapi juga pendidikan umum yang setara dan berkualitas,” ujarnya.

Berdasarkan data terbaru pada Apel Kerja Gabungan, Senin (04/08/2025), jumlah ATS di Kabupaten Banjar mengalami penurunan signifikan sejak diluncurkannya Program Terobosan Untuk Anak Tidak Sekolah (TUNTAS BANJAR) pada 2024.

Dari sekitar 17.000 anak, jumlahnya kini berkurang menjadi 10.000. Tahun ini saja, ada penambahan 1.500 hingga 2.000 anak yang kembali ke jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti PKBM dan program kesetaraan.

Kepala Dinas Pendidikan Banjar, Liana Penny menjelaskan, bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi banyak pihak, mulai dari Forkopimda, SKPD, pemerintah kecamatan, hingga masyarakat yang aktif membantu mengidentifikasi ATS di lingkungan masing-masing.

Namun, ia mengungkapkan, Kabupaten Banjar memiliki karakteristik di mana banyak anak memilih jalur pendidikan agama di pesantren atau madrasah diniyah dibandingkan sekolah umum. Meskipun aktif belajar agama, jika tidak tercatat di pendidikan formal atau kesetaraan, mereka tetap dikategorikan sebagai ATS oleh pemerintah pusat.

Untuk mengatasi hal ini, Pemkab Banjar akan terus mendorong penyelenggaraan pendidikan formal di pesantren sehingga kurikulum agama dapat berjalan beriringan dengan pendidikan umum.

Langkah ini juga diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi sekolah sekaligus kualitas sumber daya manusia, serta berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banjar.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah