Berita UtamaPeristiwa

Jumlah Korban Keracunan MBG Bertambah, Total Capai 75 Pelajar

0
Suasana IGD RSUD Ratu Zalecha (Foto: Rahman/R9)

BANJAR, REPORTASE9.ID – Kasus dugaan keracunan massal akibat menu Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Martapura, Kabupaten Banjar, terus menunjukkan perkembangan dengan jumlah korban yang terus bertambah.

Berdasarkan informasi yang didapat, hingga Kamis (09/10/2025) pukul 21.15 WITA, jumlah korban dilaporkan mencapai 75 orang dari total tersebut, 29 orang telah diperbolehkan pulang karena kondisi kesehatannya dinyatakan membaik, sementara sisanya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Ratu Zalecha Martapura serta beberapa fasilitas kesehatan lainnya.

“Awalnya pasien yang dirawat hanya sekitar 20 hingga 40 orang, namun sekarang sudah meningkat menjadi 75 orang. Dari jumlah itu, 29 di antaranya sudah pulang. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan tambahan tempat tidur dan mengerahkan tenaga medis dari puskesmas atas perintah Bupati,” ujar Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli dalam konferensi pers.

Pihak kepolisian juga telah mengambil langkah penyelidikan dengan mengamankan sampel makanan dari dapur penyedia program MBG, yakni SPPG di Desa Tungkaran, untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium guna memastikan sumber penyebab keracunan.

“Kami sudah memeriksa pihak penyedia makanan serta melakukan rotasi dapur. Namun untuk memastikan penyebab pasti, kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, peningkatan jumlah korban masih mungkin terjadi karena laporan dari sekolah-sekolah lain masih terus berdatangan.

“Dari sore hingga malam ini, jumlah korban naik cukup signifikan. Semoga tidak ada yang dalam kondisi kritis. Kami pastikan seluruh korban mendapat perawatan terbaik,” tambahnya.

Meski jumlah pasien bertambah, kondisi mereka dilaporkan stabil dan sadar. Sebagian besar korban saat ini masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat RSUD Ratu Zalecha, sementara lainnya telah dipindahkan ke ruang perawatan lanjutan.

“Alhamdulillah semua sadar, bisa diajak bicara, dan pelayanan rumah sakit diberikan secara gratis oleh pemerintah daerah,” tegasnya.

Lebih lanjut, pihak kepolisian menegaskan, kasus ini menjadi perhatian serius dan akan diusut hingga tuntas.

“Kami ingin kasus ini segera terang agar tidak menimbulkan keresahan. Program MBG ini sangat baik untuk anak-anak, tapi keamanan makanan harus benar-benar dijamin,” pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Berita Utama