DaerahKabupaten Banjar

Apresiasi Mengalir, Produk Warga Binaan Lapas Perempuan Martapura Dianggap Punya Daya Saing Tinggi

0

BANJAR, REPORTASE9.ID – Upaya Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Martapura dalam membina kemandirian warga binaan melalui berbagai kegiatan produktif kembali menuai apresiasi dari banyak pihak.

Kali ini, apresiasi datang dari Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Pandu Aksana, bersama Wakil Ketua Umum DPD IWAPI Kalsel, Hj. Aida Muslimah, yang melakukan kunjungan langsung ke Lapas Perempuan Martapura, Senin (20/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau langsung berbagai kegiatan pembinaan kemandirian warga binaan, seperti pelatihan menjahit, membordir, membuat kain Sasirangan, kerajinan tangan, tata rias (salon), hingga produksi makanan ringan seperti amplang, rengginang, roti, dan beragam olahan pangan lainnya.

Baik Pandu maupun Aida Muslimah sama-sama mengapresiasi hasil karya warga binaan yang dinilai memiliki kualitas dan nilai jual tinggi, bahkan berpotensi menjadi produk unggulan daerah.

Menurut Muhammad Pandu Aksana, karya-karya yang dihasilkan warga binaan bukan hanya bentuk kreativitas, tetapi juga cerminan pemberdayaan ekonomi perempuan yang sejalan dengan semangat penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Produk-produk buatan warga binaan Lapas Perempuan Martapura ini memiliki nilai jual yang baik. Jika dikembangkan lebih lanjut, bisa berkontribusi besar terhadap penguatan UMKM di Kalimantan Selatan,” ujarnya.

Sementara itu, Hj. Aida Muslimah memberikan dukungan nyata dengan membeli sejumlah produk hasil karya warga binaan. Ia berharap, kegiatan pembinaan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi lapas-lapas lain di Kalimantan Selatan.

Kepala Lapas Perempuan Martapura, Evi Loliancy, mengaku sangat mengapresiasi dukungan dan perhatian yang diberikan. Menurutnya, dukungan dari pemerintah daerah, organisasi perempuan, dan masyarakat menjadi motivasi penting bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan.

“Kami berkomitmen mencetak warga binaan yang produktif, kreatif, dan siap berkontribusi setelah bebas nanti. Dukungan dari berbagai pihak menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi,” ungkap Evi.

Melalui program pembinaan berbasis keterampilan ini, warga binaan diharapkan tidak hanya memiliki keahlian praktis, tetapi juga mampu mandiri secara ekonomi dan bertransformasi menjadi pelaku UMKM baru setelah kembali ke tengah masyarakat.

Program kemandirian ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mewujudkan lapas yang produktif dan berorientasi pemberdayaan.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah