KALSEL, REPORTASE9.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) gelar Workshop Penulisan Berbasis Data untuk Kehumasan dan Wartawan di Banjarbaru pada Rabu (10/12/2025),
Workshop yang dibuka oleh Kepala BPS Provinsi Kalsel Mukhamad Mukhanif ini diikuti oleh para pranata humas BPS kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan serta media partner BPS Kalsel.
Mukhamad Mukhanif mengungkapkan workshop ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara BPS dan media dalam menghadirkan informasi statistik yang akurat, mudah dipahami, dan relevan dengan kebutuhan publik.
Ia menekankan pentingnya pemahaman data bagi para pengelola kehumasan dan jurnalis, karena kegiatan ini bukan dimaksudkan untuk “mengajari” para jurnalis, melainkan sebagai ruang penyegaran bersama agar pemanfaatan data dalam pemberitaan semakin tepat.
“Ini bukan forum untuk mengajari teman-teman jurnalis. Kita semua ingin refresh pemahaman. Statistik bisa disampaikan dengan bahasa yang sederhana, bahasa sehari-hari. Yang penting teman-teman bisa membedakan mana data, mana statistik, mana informasi, dan mana indikator,” ujarnya.
Mukhanif mencontohkan bagaimana sekumpulan angka misalnya berat badan peserta dapat berubah menjadi statistik setelah diolah, lalu berkembang menjadi informasi ketika diberi narasi, sehingga pemahaman dasar inilah yang penting dimiliki agar berita berbasis data tidak menimbulkan salah tafsir.
Ia juga menegaskan jurnalis memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi statistik kepada masyarakat secara lebih menarik dan mudah dipahami.
“Kalau yang menulis orang BPS, bahasanya pasti datar dan sangat teknis. Tapi kalau jurnalis menulis dengan bahasa awam, justru itu yang membuat data menjadi hidup dan lebih dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Mukhanif menambahkan BPS Kalsel secara rutin mengompilasi pemberitaan media setiap bulan untuk melihat bagaimana data BPS ditafsirkan dan disampaikan oleh para jurnalis sebagai bahan evaluasi sekaligus bentuk apresiasi kepada media.
Pada peringatan Hari Statistik Nasional (HSN) 26 September lalu, BPS Kalsel bahkan memberikan penghargaan kepada media dengan kontribusi pemberitaan terbaik, di antaranya Banjarmasin Post dan Media Center Provinsi Kalimantan Selatan.
Melalui workshop ini, peserta diajak memahami penggunaan istilah statistik seperti year-on-year, month-to-month, year-to-date, inflasi, serta berbagai indikator lain yang sering digunakan dalam publikasi resmi statistik.
Mukhanif menekankan pentingnya menjaga akurasi penggunaan definisi dan indikator, agar pemberitaan tidak keluar dari koridor metodologi statistik.
“Teman-teman jurnalis boleh menggunakan gaya masing-masing, tetapi jangan sampai makna datanya berubah. Misalnya indikator obesitas itu sudah ada definisinya, jangan dibuat sendiri,” pesannya.
Oleh karena itu, Mukhanif berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas publikasi dan pemberitaan berbasis data di Kalimantan Selatan, sekaligus memperkuat hubungan BPS dengan rekan-rekan media.
Workshop penulisan berbasis data ini diisi dengan sesi pemaparan materi, diskusi, dan praktik penulisan, serta diharapkan dapat menjadi agenda berkelanjutan untuk mendukung literasi data di lingkungan kehumasan pemerintah dan media massa. (Sumber : MC Kalsel)













Comments