Kota BanjarbaruPolitik

Anggota DPRD Emi Lasari Ajak Relawan IPSM Suarakan Persoalan Sosial Lewat Reses

0

BANJARBARU, REPORTASE9.ID – Anggota DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari, SE, menggelar kegiatan reses dengan konsep berbeda. Kali ini, ia memilih berdialog langsung bersama relawan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM), yang setiap hari bersentuhan dengan berbagai persoalan sosial di lapangan.

Menurut Emi, peran IPSM sangat strategis karena para relawannya memiliki pengalaman nyata dalam membantu masyarakat kurang mampu.

“Selain RT, lurah, dan perangkat lain, teman-teman IPSM adalah garda terdepan yang memahami kondisi warga tidak mampu. Karena itu, saya ingin mendengar langsung masukan dari mereka,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).

Emi menjelaskan, masukan dari IPSM akan menjadi bahan penting dalam merancang dan mengevaluasi program sosial agar lebih tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah evaluasi program bantuan pemakanan bagi warga miskin. Ia menyoroti masih adanya perbedaan data penerima bantuan antara Kementerian Sosial, Dinas Sosial, dan instansi lainnya, yang menyebabkan ketidaktepatan dalam penyaluran.

“Karena itu, perlu ada pembaruan data dengan melibatkan IPSM. Mereka bisa memberikan laporan langsung mengenai warga yang belum terdata namun sangat membutuhkan,” tambah politisi PAN tersebut.

Selain itu, bantuan untuk penyandang disabilitas juga dinilai perlu disempurnakan. Menurut Emi, bantuan tidak cukup hanya berupa makanan, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan khusus, terutama bagi anak-anak.

“Misalnya balita dari keluarga disabilitas yang membutuhkan susu atau popok. Item seperti ini belum masuk dalam program bantuan Dinas Sosial, padahal sangat diperlukan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Emi juga menyoroti program bantuan pendidikan. Relawan IPSM yang kerap menggalang donasi berharap agar data penerima bantuan dapat diintegrasikan dengan Dinas Pendidikan, sehingga anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa mendapatkan dukungan minimal berupa alat tulis atau perlengkapan sekolah.

“Mungkin tidak dalam bentuk paket lengkap, tapi bantuan kecil seperti itu bisa meringankan beban mereka,” kata Emi.

Di sektor ketenagakerjaan, ia menyinggung evaluasi program BPJS Ketenagakerjaan. Dari target 4.500 peserta, saat ini baru sekitar 3.000 yang terdaftar. Salah satu kendala, menurutnya, adalah batas penghasilan maksimal Rp800 ribu per bulan untuk bisa mendapat bantuan.

“Regulasi ini perlu diperbaiki. Ukuran penerima seharusnya berdasarkan jumlah tanggungan keluarga, bukan semata nominal penghasilan,” tegasnya.

Tak hanya membahas bantuan sosial, para relawan juga menyampaikan aspirasi terkait kebutuhan armada ambulans. Fasilitas tersebut dinilai penting untuk membantu warga tidak mampu yang membutuhkan layanan kesehatan darurat, terutama di luar jam operasional puskesmas.

Menanggapi hal itu, Emi berkomitmen memperjuangkan satu unit ambulans untuk IPSM yang direncanakan terealisasi pada tahun 2026.

“Kita akan koordinasikan mekanisme hibahnya terlebih dahulu agar bisa segera dimanfaatkan,” ujarnya.

Selain ambulans, kebutuhan sekretariat khusus untuk IPSM juga menjadi perhatian. Saat ini, para relawan masih menumpang di fasilitas Dinas Sosial, sehingga ruang gerak mereka terbatas.

Emi berharap ke depan IPSM memiliki sekretariat sendiri agar lebih leluasa dalam berkoordinasi dan menjalankan kegiatan. Menutup dialog, Emi menegaskan pentingnya apresiasi bagi relawan sosial. Ia menilai, para relawan yang bekerja dengan hati perlu mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

“IPSM adalah ujung tombak penanganan sosial. Sudah sepantasnya mereka mendapat tali asih atau bentuk penghargaan lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua IPSM Banjarbaru, Catur Zulkarnain Hadi Prayetno, menyampaikan apresiasi kepada Emi Lasari yang telah meluangkan waktu mendengarkan aspirasi para pekerja sosial.

“Selama ini belum ada anggota dewan yang benar-benar membuka ruang diskusi seperti ini. Harapannya, apa yang kami sampaikan bisa ditindaklanjuti agar kegiatan di lapangan lebih lancar,” ujarnya.

Ia juga berharap keinginan IPSM untuk memiliki armada dan sekretariat sendiri bisa segera terwujud.

“Alhamdulillah, Ibu Emi memberi kami ruang berdiskusi dan bersilaturahmi. Semoga beliau selalu diberi kesehatan dan keberkahan untuk terus berkontribusi bagi Banjarbaru,” tutupnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like