BANJARBARU,REPORTASE9.ID – Komisi I DPRD Kota Banjarbaru kembali melakukan rapat dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APMP2KB) dan Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru menyikapi banyaknya laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan, Kamis (20/02/2025).
Salah satu anggota Komisi I, Taufik Rachman mengatakan sangat miris dengan banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2024.
“Dari data yang ada, sebanyak 81 kasus dengan 95 korban, ini meningkat dari tahun 2023 sebanyak 78 korban,” jelasnya.
Ia mengaku kejadian tersebut sangat memprihatinkan dan perlunya perhatian khusus terhadap kasus-kasus tersebut.
“Terkhusus kepada anak anak, saya selaku anggota Komisi I DPRD Kota Banjarbaru akan mendorong agar kerja satgas penanganan kekerasan kepada satuan pendidikan lebih maksimal,” tegasnya.
Ia menekankan untuk anak-anak sekolah mendapat perhatian lebih dan penanganan dengan treatmen khusus.
“Kami persilahkan agar satgas bisa bergerak dengan cara apa pun dan maksimal lagi dengan harapan tahun depan permasalahan ini bisa ditekan,” tegasnya lagi.
Selain itu, Politisi Partai Golkar itu juga menekankan agar kasus kekerasan dan pelecehan khususnya anak dibawah umur tidak ada perlakuan damai, seperti kasus pelecehan seksual pada September yang diduga pelakunyan seorang pengusaha tambang.
“Tidak ada kata damai bagi pelaku kasus pelecehan seksual maupun kekerasan terhadap anak. Sebab itu adalah kasus kejahatan besar atau luar biasa, saya cukup menyayangkan kasus tahun lalu yang melibatkan anak dibawah umur pelakunya tidak diproses,” ucapnya.
Comments