DaerahKabupaten Banjar

Baayun Maulid Warnai Peringatan Maulid Nabi, Tradisi Banjar Terus Dilestarikan

0

BANJAR, REPORTASE9.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar kembali menghidupkan tradisi budaya khas Banjar, Ba’ayun Maulid, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M. Kegiatan ini digelar di Aula Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Martapura, Sabtu (20/09/2025) pagi.

Acara yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar ini diikuti oleh 200 anak usia dini. Karena keterbatasan ruang, pelaksanaan dibagi menjadi dua sesi, masing-masing diikuti oleh 100 anak.

Peserta berasal dari berbagai PAUD di Kabupaten Banjar, Dharma Wanita Persatuan, serta anak-anak karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat. Adapun usia peserta dibatasi maksimal lima tahun.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banjar, Ikhwansyah menegaskan, Ba’ayun Maulid bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga menjadi sarana menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW sejak usia dini, sekaligus menjaga warisan budaya Banjar agar tidak hilang ditelan zaman.

“Kegiatan ini rutin kita laksanakan setiap tahun. Maknanya sangat besar, yaitu sebagai bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sekaligus upaya melestarikan tradisi Ba’ayun Maulid di tengah arus modernisasi,” ujarnya.

Kepala Disbudporapar Kabupaten Banjar, Irwan Jaya menjelaskan, pendaftaran peserta dilakukan melalui undangan resmi yang disebarkan kepada lembaga PAUD, Dharma Wanita Persatuan, serta instansi BUMD di wilayah Kabupaten Banjar.

“Tahun ini kami memfasilitasi 200 anak, mayoritas berasal dari PAUD dan anak-anak pegawai instansi di lingkungan Pemkab Banjar, dengan batas usia maksimal lima tahun,” terangnya.

Ba’ayun Maulid merupakan salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat Banjar yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan tradisi ini terus hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bagian dari identitas budaya Banua.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah