Kabupaten BanjarKesehatan

Beras Merah Paramasan Berpotensi Kendalikan Diabetes Melitus Tipe 2

0

BANJAR, REPORTASE9.ID – RSUD Ratu Zalecha Martapura gelar Ekspose Hasil Penelitian berjudul “Efektivitas Beras Lokal Banjar dengan Glikemik Rendah terhadap Waktu Puncak Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2” di Ruang Direktur RSUD Ratu Zalecha, Martapura pada Jumat (5/12/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran manajemen rumah sakit serta tim peneliti yang terdiri dari berbagai tenaga medis dan ahli gizi.

Adapun Tim peneliti melibatkan:
dr. Nanang Miftah Fajari, Sp.PD, K-EMD, FINASIM; dr. Taufik Rohmadi, M.Gizi, Sp.GK; dr. Mahmoedah Ainy; Kamilia Quamila Andriani, SKM; Aprianita Irmawatiningsih, A.Md; Fitriati Salimah, A.Md; Nurmilasari, A.Md; Isra Miratna Aprilia, A.Md; Surya Taufiq Rahman, S.ST, M.Kes; Nita Syahri AR., S.Gz, M.Kes; Siti Raudah, S.Tr.Gz; dan Devina Amadea S., S.Tr.Gz.

Penelitian ini dilatarbelakangi tingginya kasus Diabetes Melitus di Kalimantan Selatan serta masih minimnya kajian ilmiah terkait indeks glikemik beras lokal sebagai bagian penting dalam manajemen diet pasien diabetes.

Beras merah Paramasan yang merupakan beras lokal Banjar dipilih sebagai objek penelitian karena diduga memiliki indeks glikemik rendah dan berpotensi membantu mengontrol peningkatan kadar glukosa darah.

Adapun hasil penelitian mengungkapkan sejumlah temuan penting:

  1. Indeks glikemik beras merah Paramasan lebih rendah dibandingkan beras putih biasa, sehingga menghasilkan respons glukosa darah yang lebih stabil.
  2. Waktu puncak glukosa darah pasien diabetes tipe 2 lebih terkontrol setelah konsumsi beras merah Paramasan, menunjukkan potensi besar beras ini sebagai alternatif pangan utama bagi pasien.
  3. Kandungan serat tinggi dalam beras merah Paramasan membantu memberikan rasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko konsumsi kalori berlebih.
  4. Dari sisi preferensi, berat merah Paramasan dinilai enak dan dapat diterima dengan baik oleh pasien, sehingga memungkinkan digunakan dalam diet jangka panjang.

Tim peneliti menekankan keberhasilan pemanfaatan beras merah Paramasan sebagai bagian dari pengelolaan diabetes memerlukan dukungan pemerintah daerah, terutama dalam memastikan produksi, ketersediaan, dan distribusinya agar dapat lebih mudah dijangkau masyarakat.

Direktur RSUD Ratu Zalecha Martapura Arief Rachman saat membuka kegiatan ekspose ini menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim peneliti serta pentingnya temuan ini bagi pengembangan kebijakan kesehatan dan pangan lokal.

“Hasil penelitian ini bukan hanya untuk rumah sakit, tetapi juga bagi dinas-dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Kesehatan,” ujarnya.

Arief Rachman berharap hasil penelitian tersebut dapat menjadi dasar lahirnya kebijakan yang lebih kuat dalam pemanfaatan pangan lokal sebagai upaya pengendalian diabetes di Kabupaten Banjar. (Sumber : Media Center Banjar)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like