DaerahKabupaten Balangan

BPBD Balangan Identifikasi Kebutuhan Sarpras Demi Optimalkan Rumah Evakuasi

0

BALANGAN, REPORTASE9.ID – Pemerintah Kabupaten Balangan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus memperkuat upaya penanggulangan bencana berbasis kesiapsiagaan desa dengan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Rumah Evakuasi Aman Bencana, Senin (13/10/2025) kemarin.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program strategis Bapangku Bamitra 2025, yang menjadi inovasi Pemerintah Daerah dalam membangun sistem penanganan bencana yang tangguh, terintegrasi, dan berkelanjutan.

“”Rakor ini menjadi bagian penting dari program Bapangku Bamitra yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan sarana dan prasarana rumah evakuasi yang aman, layak, dan siap digunakan saat terjadi bencana,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi.

Delapan desa yang telah memiliki rumah evakuasi diundang dalam rakor ini, yakni Juai, Galumbang, Papuyuan, Pimping, Bata, Teluk Bayur, Ambakiang, dan Buntu Karau.

Rakor difokuskan untuk mengidentifikasi kebutuhan teknis dan non-teknis dalam menunjang fungsi rumah evakuasi sebagai titik aman saat bencana terjadi.

Menurutnya, pemenuhan sarana seperti listrik, toilet, plang nama, dan fasilitas pendukung lainnya merupakan bagian penting dalam memastikan bangunan tersebut benar-benar siap digunakan secara maksimal.

“Keberadaan sarpras sangat dibutuhkan oleh pihak desa agar penggunaannya bisa lebih maksimal, seperti adanya plang nama, listrik, toilet, dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.

Pemerintah daerah menegaskan, rumah evakuasi bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan bagian dari strategi memperkuat budaya sadar bencana di tingkat desa.

“Rumah evakuasi bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Karena itu, pemenuhan sarpras harus direncanakan dengan matang agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.

Melalui program Bapangku Bamitra, Pemkab Balangan ingin membangun tata kelola penanggulangan bencana yang tidak hanya responsif tetapi juga preventif dan partisipatif.

“Rapat ini penting untuk perencanaan yang matang agar kebutuhan sarpras dapat dialokasikan secara efektif dan efisien, demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terdampak bencana,” pungkasnya.

Dengan rakor ini, BPBD Balangan berharap lahir sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, desa, dan masyarakat dalam mewujudkan Kabupaten Tangguh Bencana, di mana kesiapsiagaan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah