BANJARBARU, REPORTASE9.ID – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarbaru bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali menindaklanjuti persoalan mahalnya harga Liquid Petroleum Gas (LPG) subsidi 3 kilogram yang dikeluhkan warga.
Langkah ini diwujudkan melalui kunjungan kerja ke Kantor Pertamina Patra Niaga Banjarmasin, Senin (11/8/2025), guna membahas secara komprehensif akar masalah sekaligus mencari solusi agar harga di tingkat eceran kembali sesuai ketentuan.
“Utamanya bagi rumah tangga kurang mampu dan pelaku usaha kecil. Kenaikan harga yang tidak terkendali sangat membebani warga,” tegas Anggota Komisi II DPRD Kota Banjarbaru, Nurkhalis Anshari, Selasa (12/8/2025).
Menurutnya, LPG 3 kilogram sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Karena itu, diperlukan langkah cepat dan tepat agar harga di lapangan kembali sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, sekaligus mencegah persoalan serupa terulang setiap tahun.
Dalam pertemuan tersebut, Pertamina memaparkan sejumlah faktor yang memengaruhi ketersediaan dan harga LPG, di antaranya distribusi, penyaluran, hingga potensi penyelewengan di jalur distribusi.
Hasil pembahasan menyepakati beberapa langkah konkret, antara lain:
Pengawasan ketat jalur distribusi dari agen, pangkalan hingga pengecer.
Pencocokan data penerima agar tepat sasaran.
Sosialisasi HET secara masif kepada masyarakat dan pengecer.
Koordinasi rutin antara Pertamina, TPID, dan DPRD untuk memantau perkembangan harga.
Pemko Banjarbaru melalui TPID juga menyatakan siap mendukung langkah tersebut, termasuk menyiapkan laporan berkala sebagai bahan evaluasi.
DPRD Banjarbaru menegaskan akan terus mengawal kebijakan ini demi melindungi kepentingan masyarakat luas.
“Diharapkan harga eceran LPG 3 kilogram di Kota Banjarbaru segera kembali stabil dan terjangkau oleh warga,” pungkas Nurkhalis.
Comments