BANJARBARU, REPORTASE9.ID – Focus Group Discussion (FGD) Perhitungan Mandiri Indeks Ketahanan Daerah (IKD) resmi digelar BPBD Banjar bersama 54 peserta lintas sektor mulai SKPD, DPRD, TNI/Polri hingga lembaga teknis kebencanaan di Hotel Roditha Banjarbaru, Senin (20/10/2025).
Pj Sekda Banjar, H Ikhwansyah yang membuka kegiatan menegaskan, IKD dengan 71 indikator bukan sekadar alat ukur, melainkan cerminan komitmen pemerintah daerah dan mitra strategis dalam membangun ketangguhan daerah.
Hasil hitung mandiri ini disebutnya akan menjadi dasar penyusunan program dan anggaran pembangunan tahun 2026.

“Ada hubungan timbal balik antara IKD dan Indeks Risiko Bencana (IRB). Ketika nilai IKD meningkat, otomatis IRB akan menurun. Karena itu, proses perhitungan hari ini sangat krusial bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia menekankan, penyajian data tidak boleh bersifat administratif semata, tetapi harus akurat dan bisa dipertanggungjawabkan karena setiap indikator ikut mempengaruhi penilaian kinerja daerah.
“Saya instruksikan agar hasil rapat ini tidak berhenti pada dokumen laporan semata. Kita harus menyusun action plan konkret dengan timeline jelas untuk segera mengejar ketertinggalan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti, peran kunci BPBD dalam menjamin konsistensi data, terutama pada indikator kritis seperti kapasitas evakuasi dan sistem peringatan dini yang dinilai masih menjadi pekerjaan rumah.
Sementara itu, Plt Kalak BPBD Banjar, Yayan Daryanto mengatakan, FGD ini digelar untuk menyamakan persepsi, meningkatkan koordinasi lintas pihak, serta memvalidasi data IKD sebelum difinalkan.
“FGD ini diharapkan dapat memberikan gambaran akurat tentang kondisi ketahanan daerah, sekaligus mengidentifikasi tantangan dan potensi guna mendukung penyusunan kebijakan pembangunan yang tangguh dan berkelanjutan,” harapnya.
Comments