Kabupaten BanjarKesehatan

Kabupaten Banjar Darurat Imunisasi, Kemenkes RI Tetapkan Zona Merah Campak Polio

0

BANJAR, REPORTASE9.ID – Kabupaten Banjar ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai zona merah dengan risiko tinggi penyakit campak dan polio. Dalam dua bulan terakhir, terdapat 54 kasus suspek campak pada anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Yasna Khairina menyebutkan, bahwa tingginya angka suspek campak disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi pada balita.

“Baru-baru ini ada empat anak yang positif campak, dan setelah ditelusuri, ternyata semuanya belum pernah mendapatkan imunisasi,” kata Yasna, Kamis (7/11/2024).

Yasna menjelaskan bahwa dalam tiga tahun terakhir, cakupan imunisasi di Kabupaten Banjar belum mencapai 95 persen, yang merupakan target ideal. Pada tahun 2024, dari Januari hingga Agustus, hanya sekitar 44,42 persen anak usia 0-8 bulan yang menerima imunisasi lengkap.

“Dari target 10.212 anak di Kabupaten Banjar, baru 4.536 anak atau 44,42 persen yang menerima imunisasi lengkap,” ungkapnya.

Menurut Yasna, rendahnya angka ini sangat mengkhawatirkan, karena meningkatkan risiko penularan penyakit, yang menyebabkan Kabupaten Banjar menjadi zona merah.

Yasna menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada masyarakat yang datang ke posyandu untuk memastikan anak-anak mereka diimunisasi.

“Bagi masyarakat yang masih enggan datang, kami akan bekerja sama dengan aparat desa dan pihak lain untuk melakukan penyuluhan langsung dan pendampingan di lapangan,” tambah Yasna.

Di sisi lain, Yasna mengungkapkan beberapa alasan orang tua yang masih enggan membawa anak-anaknya untuk imunisasi.

“Ada yang khawatir anaknya demam setelah imunisasi, bahkan ada yang meragukan kehalalannya, padahal sudah ada fatwa MUI yang menegaskan kehalalannya,” jelasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjar, Marzuki, menambahkan bahwa ke depannya akan ada program “Desa Sadar Imunisasi.

”Program ini merupakan kerja sama antara pihak desa, kecamatan, dan puskesmas untuk meningkatkan cakupan imunisasi di setiap desa.

“Tujuannya agar kita bersama-sama meningkatkan cakupan imunisasi di setiap desa. Nantinya, akan ada perbaikan data sasaran, sosialisasi bersama, dan jika disepakati, kami akan melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah warga,” tutupnya.

Perlu diketahui, imunisasi di puskesmas dan posyandu diberikan secara gratis, termasuk vaksin Hepatitis B, BCG, Polio Tetes (OPV), Polio Suntik (IPV), DPT-HB-Hib, PCV, Rotavirus, Campak Rubella, dan JE. (Fdr/R9)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like