Uncategorized

Ketua DPRD Banjarbaru Ingatkan Siaga Hadapi Karhutla, Semua Harus Bekerjasama

0

BANJARBARU, REPORTASE9.ID – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menghantui wilayah Kota Banjarbaru. Sejumlah titik panas mulai terdeteksi, terutama di kawasan perbatasan kota dan bahkan mendekati area strategis Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin.

Kondisi ini mendorong Pemerintah Kota Banjarbaru bersama unsur TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat untuk menggelar Apel Siaga Bencana 2025, sebagai bentuk konsolidasi menghadapi potensi bencana di puncak musim kemarau.

Ketua DPRD Kota Banjarbaru, Gusti Rizky Sukma Iskandar Putera, menanggapi dengan serius situasi darurat ini. Ia menegaskan bahwa status siaga yang ditetapkan Gubernur Kalimantan Selatan bukan sekadar simbol, melainkan panggilan nyata untuk bertindak cepat dan terkoordinasi.

“Status siaga yang disampaikan Pak Gubernur harus menjadi alarm bagi kita semua. Apalagi sejumlah titik api sudah masuk wilayah Banjarbaru, termasuk di area rawan seperti perbatasan kota dan sekitar bandara. Ini sangat berisiko,” ujar Rizky.

Dari sisi kebijakan, Rizky menyebut DPRD Banjarbaru telah memberikan dukungan penuh terhadap seluruh program tanggap darurat yang diajukan oleh Pemerintah Kota. Baik dari aspek pencegahan maupun penanganan langsung di lapangan.

“Seluruh usulan anggaran untuk penanganan karhutla dan kebencanaan sudah kami akomodasi. Sekarang tinggal bagaimana setiap unit bekerja dengan optimal dan saling mendukung,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi lintas sektor, terutama dalam menghadapi kondisi geografis Banjarbaru yang dikelilingi wilayah-wilayah rawan terbakar dan memiliki akses transportasi udara yang vital.

Tak hanya di level pemerintahan, Rizky juga berencana turun langsung ke daerah pemilihannya untuk menyuarakan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Kami akan turun langsung, mengajak warga untuk tetap waspada. Musim kemarau, meski tergolong kemarau basah, tetap menyimpan risiko tinggi. Curah hujan yang sesekali turun bukan jaminan wilayah kita aman dari karhutla,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa kesadaran dan kewaspadaan kolektif adalah kunci utama dalam mencegah bencana lebih besar.

“Bukan hanya pemerintah, tapi masyarakat juga harus siap. Mari kita jaga lingkungan bersama, apalagi di kawasan-kawasan kritis,” tandas Rizky.

Dengan status siaga darurat yang kini berlaku, Banjarbaru dihadapkan pada ujian kolektif untuk membuktikan kesiapan dan ketangguhannya menghadapi ancaman karhutla. Keterlibatan semua elemen menjadi fondasi utama dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like