BANJARBARU, REPORTASE9.ID – Komisi III DPRD Kota Banjarbaru lakukan monitoring bersama Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR ke berbagai titik banjir pada Selasa (4/2/2025).
Yang mana lokasi yang ditinjau yaitu Cempaka, Tambak Buluh dan Pengayuan yang merupakan daerah rawan banjir untuk melakukan kajian ulang terkait mitigasi banjir.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru M. Syahrial mengatakan langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah banjir di daerah Cempaka adalah melakukan relokasi rumah-rumah yang berada di atas bantaran sungai.
“Kami akan membahas lebih lanjut dengan masyarakat bagaimana cara terbaik untuk merelokasi khususnya di Cempaka. Kami juga akan koordinasikan dengan dinas terkait untuk mencari solusi yang tepat,” ujarnya.
Syahrial juga menyoroti pentingnya perencanaan infrastruktur yang lebih baik di daerah tersebut, mengingat kondisi geografis rawan banjir adalah kawasan rawa.
“Tentunya kami akan mendorong pemerintah untuk terus mengevaluasi dan mempertimbangkan untuk membelah aliran air guna mengurangi genangan yang sering terjadi di tengah-tengah pemukiman,” tambahnya.
Anggota Komisi III lainnya, Tarmidi berharap pemerintah terus melakukan kajian yang baik agar pada musim hujan tidak selalu terjadi banjir di pemukiman.
“Perencanaan itu penting, dari perencanaan yang baik maka persoalan-persoalan akan bisa di mitigasikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Banjarbaru, Deny Pramudji, mendukung penuh upaya dewan untuk mencari solusi jangka panjang terkait persoalan banjir di Banjarbaru.

“Kami sangat mendukung inisiatif dewan untuk bertemu dengan masyarakat, guna menemukan solusi yang terbaik. Memang, banjir yang terjadi di Cempaka dampaknya cukup besar, meskipun durasi dan ketinggian air sudah berkurang,” ujar Deny.
Menurutnya, daerah Cempaka dan sekitarnya memang termasuk kawasan rawan banjir, yang memerlukan perhatian khusus dalam perencanaan pembangunan.
“Kedepannya, Dinas PUPR Kota Banjarbaru akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menangani masalah banjir secara tuntas, baik melalui pembangunan infrastruktur yang lebih baik maupun upaya lainnya yang dapat mengurangi dampak banjir bagi masyarakat,” tambahnya.
Saat ditanya apakah ada infrastruktur yang rusak saat kejadian banjir di Banjarbaru, Deny mengatakan ada beberapa, salah satunya di Kemuning.
“Terkait infrastruktur yang terdampak, ada beberapa infrastruktur di kawasan Sungai Kemuning yang rusak akibat banjir, meski jumlahnya tidak signifikan. Perbaikan akan segera dilakukan, dengan sebagian proyek lelang yang telah diajukan dan beberapa lainnya akan menggunakan dana rutin. Kami juga terus berupaya untuk menormalisasi drainase dan membangun jalur-jalur baru untuk mengatasi genangan air,” tutupnya.
Comments