DaerahPendidikanSosial

Menteri Sosial Kunjungi BLK Kalsel, Pantau Kesiapan Sekolah Rakyat

0

KALSEL, REPORTASE9.ID – Dalam rangka meninjau kesiapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif pendidikan gratis yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan, Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia (RI), Saifullah Yusuf, lakukan kunjungan kerja ke Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (22/09/2025).

Mensos menegaskan, Sekolah Rakyat hanya diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Proses penerimaan siswa dilakukan secara proaktif melalui pendataan oleh pendamping sosial dan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial, bukan melalui pendaftaran terbuka.

“Sekolah Rakyat merupakan gagasan dari Presiden Prabowo. Seleksinya tidak membuka pendaftaran, tetapi keluarga yang ada di DTKS didatangi oleh pendamping, lalu dikoordinasikan dengan Dinas Sosial setempat. Diproses sampai mereka lolos administrasi, barulah anak-anak bisa sekolah di Sekolah Rakyat,” ujarnya di hadapan para awak media.

Ia juga mengungkapkan, interaksi langsung dengan para calon peserta didik dan keluarga penerima manfaat selama kunjungan berlangsung meninggalkan kesan emosional yang mendalam.

Ia berharap operasional penuh Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai 29 September mendatang dapat berjalan sesuai rencana. Sebagai tahap awal, program ini telah diuji coba di sejumlah daerah sejak 14 Juli 2025.

Tahun ini, pemerintah menetapkan target pembukaan 165 titik rintisan Sekolah Rakyat di berbagai wilayah. Kapasitas tiap sekolah disesuaikan dengan kondisi lapangan, berkisar antara 50 hingga 180 siswa.

Pemerintah daerah diminta menyediakan lahan seluas 7–8 hektare, sementara pembangunan gedung permanen akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui anggaran APBN.

Lebih dari sekadar pendidikan, program Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi menyeluruh terhadap kemiskinan struktural. Setiap keluarga penerima manfaat tidak hanya mendapatkan akses pendidikan, tetapi juga bantuan sosial tambahan serta pemberdayaan ekonomi.

“Sekolah ini tidak terpisahkan dari upaya mengentaskan kemiskinan. Jadi semuanya terintegrasi, saling memperkuat. Kita harapkan setiap tahunnya pengentasannya lebih terukur,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga menjamin kelanjutan pendidikan bagi lulusan Sekolah Rakyat. Bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi akan tersedia beasiswa dan pendampingan. Sementara itu, pelatihan keterampilan akan disiapkan bagi mereka yang memilih jalur kerja atau profesi.

Ia juga menekankan, bahwa tidak ada anak yang akan putus sekolah dalam program ini. Jika ada siswa yang menghadapi kesulitan, pendekatan medis, psikologis, dan rehabilitasi sosial akan diberikan untuk memastikan mereka tetap dapat mengikuti pendidikan.

“Bina berkelanjutan, tidak ada yang dikeluarkan. Kalau ada anak yang sulit beradaptasi atau menghadapi kendala, akan kita dampingi. Kita punya tempat rehabilitasi, baik medis maupun psikologis, agar mereka siap kembali mengikuti pendidikan,” terangnya.

Ia juga mengingatkan seluruh tenaga pendidik dan pendamping untuk bersikap empatik dalam mendampingi para siswa, terutama di masa adaptasi awal yang diperkirakan akan penuh tantangan karena latar belakang anak-anak yang beragam.

“Kita tahu latar belakang dan kebiasaan anak-anak berbeda. Di bulan-bulan awal pasti ada proses adaptasi. Kami harapkan guru bisa mendampingi masa pengenalan itu dengan sabar dan empati,” pungkasnya.

Dengan pendekatan komprehensif yang tidak hanya menyasar pendidikan, tetapi juga kesejahteraan keluarga, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menciptakan generasi yang cerdas dan mandiri, sekaligus mempercepat penanggulangan kemiskinan di Indonesia.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah