Berita UtamaHukum & KriminalKabupaten Banjar

Miris! Salah Satu Pimpinan Ponpes Di Martapura Diduga Lecehkan Puluhan Santri

0

BANJAR, REPORTASE9.ID – Puluhan santri diduga menjadi korban tindakan tak senonoh, pelecehan seksual ini diduga dilakukan seorang pimpinan sebuah pondok pesantren di Martapura, Kabupaten Banjar.

Dari pantauan Reportase9.id dilokasi pada Selasa (14/1/2025) siang, suasana di pesantren tampak lengang dan kegiatan belajar mengajar tidak terlihat seperti biasanya.

Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, jumlah korban dari tindakan tidak senonoh di pondok pesantren tersebut diduga cukup banyak.

“Saya dengar korban semuanya laki-laki, jumlahnya sekitar 15 anak,” ucap warga tersebut kepada para awak media.

Ia juga menambahkan bahwa oknum pengajar itu dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

“Dia sombong, tidak pernah berbaur dengan warga. Tidak pernah ikut kumpul-kumpul atau menyapa. Bahkan saat ada hajatan atau kematian, dia tidak pernah hadir,” katanya.

Menurutnya, aktivitas di pondok pesantren tersebut sudah tampak berhenti dalam empat hari terakhir. Biasanya, pondok pesantren itu cukup ramai dengan para santri dan santriwati.

“Mungkin ratusan orang. Kegiatannya biasanya ada pengajian seperti ponpes pada umumnya,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu mantan santri pesantren tersebut dengan inisial AH mengungkapkan bahwa seluruh santri telah meninggalkan pesantren setelah mengetahui perbuatan tak bermoral yang dilakukan oleh pimpinan mereka.

“Setelah saya keluar pada hari Sabtu tanggal 11 Januari, seluruh santri keluar juga dari pesantren dikarenakan sudah mengetahui kelakuan pimpinannya yang melakukan hal yang tidak senonoh terhadap para santri,” ujarnya.

Berdasarkan cerita teman-temannya yang menjadi korban, AH menyampaikan bahwa kejadian ini sudah berlangsung cukup lama, bahkan sebelum dirinya mulai belajar di pesantren tersebut.

AH menyebutkan, sedikitnya ada 30 santri yang menjadi korban dari dugaan tindak pelecehan tersebut. Lebih memprihatinkan, aksi ini dilakukan kepada santri laki-laki yang sudah lama berada di pesantren.

“Yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pimpinan tersebut sekitar 30 orang santri, dan rata-rata yang menjadi korban nya santri lama semua,” lanjut AH.

Bentuk pelecehan yang dilakukan pun beragam, AH juga mengungkapkan bahwa, menurut penuturan korban, pelaku menggunakan dalih membuang kesialan santri untuk membenarkan tindakannya.

“Santri yang dipanggil ke dalam kamar pimpinan, kemudian diperintahkan untuk buka baju dan sarung kemudian melakukan hal yang tidak senonoh terhadap santri,” tutupnya.

Hingga berita ini ditulis dan diterbitkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kasus dugaan tersebut. (Fdr/R9)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Berita Utama