Daerah

Pemprov Kalsel Gelar Syukuran Panen Padi Apung sebagai Wujud Keberhasilan Kolaborasi

0

KALSEL, REPORTASE9.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Bank Kalsel, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar syukuran panen padi apung di Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kamis (1/5/2025) kemarin.

Syukuran digelar sebagai bentuk keberhasilan kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan daerah yakni inovasi pertanian padi apung di lahan pasang surut menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Acara dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, H Muhammad Noor, Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalsel, Bimo Epyanto, Kepala OJK Regional Kalimantan, Agus Maiyo, Kepala Kanwil DJPB Syafriadi, Direktur Operasional Bank Kalsel, Fachrudin, serta Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman. Selain itu, turut hadir para petani, kelompok tani, dan pelaku UMKM pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, H Syamsir Rahman, mengatakan bahwa padi apung merupakan solusi strategis untuk mengoptimalkan lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif.

“Ini adalah bukti nyata bahwa inovasi dapat mengatasi tantangan iklim. Dengan dukungan teknologi dan kerja sama semua pihak, kita berhasil mengubah lahan pasang surut menjadi sumber pangan,” ujar Syamsir.

Direktur Operasional Bank Kalsel, Fachrudin, menjelaskan bahwa teknologi padi apung merupakan langkah adaptif terhadap kondisi geografis Kalimantan Selatan.

“Inovasi ini adalah jawaban atas perubahan iklim dan ketidakpastian musim tanam,” kata Fachrudin.

Sementara itu, Kepala OJK Regional 9 Kalimantan, Agus Maiyo, menekankan pentingnya akses keuangan inklusif dalam mendukung ketahanan pangan.

“Kami ingin memastikan petani memiliki akses pembiayaan yang berkelanjutan agar mereka dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan,” ujar Agus.

Dalam kegiatan tersebut, tim penyuluh pertanian melakukan pengukuran hasil panen, yang menunjukkan produktivitas rata-rata mencapai 6,1 ton per hektare gabah kering panen (GKP). Angka ini dianggap sangat baik mengingat lahan yang digunakan sebelumnya tergolong kurang produktif dan rawan genangan.

Acara juga dimeriahkan dengan panen dan penanaman padi apung bersama para pejabat, kuis interaktif untuk petani dan masyarakat, serta penyerahan simbolis bantuan pertanian dari Pemprov Kalsel kepada Kabupaten Hulu Sungai Selatan senilai Rp1,9 miliar. Bantuan tersebut berupa alat dan fasilitas pendukung pertanian. (MCKalsel/R9/Zid).

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah