DaerahInfrastruktur

Pemprov Kalsel Matangkan Rencana Jalan Lintas Tengah, Pembangunan Fisik Dimulai 2027

0

KALSEL, REPORTASE9.ID – Pemerataan pembangunan dan penguatan konektivitas wilayah kembali menjadi fokus Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Gubernur Kalsel, H. Muhidin mengumumkan rencana besar membangun Jalan Lintas Tengah, jalur strategis yang akan menghubungkan Mali-mali hingga Banua Anam, melintasi lima kabupaten: Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Tabalong.

Proyek ini dipandang sebagai salah satu upaya untuk membuka keterisolasian antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang selama ini belum tersentuh pembangunan infrastruktur secara maksimal.

“Gubernur Muhidin optimis bahwa proyek ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan memperkuat infrastruktur di Kalimantan Selatan,” ungkap Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, M. Yasin Toyib, Kamis (02/10/2025).

Ia menjelaskan, tahap awal pembangunan jalan akan dimulai dengan studi kelayakan pada 2025, dilanjutkan pada 2026 dengan penyusunan Detail Engineering Design (DED), dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), serta Analisis Dampak Lalu Lintas (AMDAL Lalin).

“Pembangunan fisik dijadwalkan mulai 2027,” terangnya.

Dalam periode pertama kepemimpinan Gubernur Muhidin, proyek ini ditargetkan sudah bisa menjangkau wilayah Binuang, Tapin. Dengan lebar 30 meter dan panjang sekitar 30 kilometer, jalan ini akan menjadi jalur penghubung vital antara kawasan Mali-mali di Maratamaran hingga akses ke Jalan Tol Binuang.

Lebih dari sekadar jalur transportasi, Jalan Lintas Tengah dirancang sebagai solusi nyata terhadap kemacetan yang kerap terjadi, khususnya saat perhelatan besar seperti haul KH Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul. Infrastruktur ini juga diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat pedalaman ke sentra ekonomi dan layanan publik.

Proyek ini juga menjadi instrumen strategis dalam menciptakan pemerataan pembangunan antardaerah. Dengan terbukanya jalur penghubung baru, kawasan yang sebelumnya kurang berkembang diharapkan bisa menjadi titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.

Saat ini, pembangunan masih berada dalam tahap koordinasi antarkabupaten, terutama menyangkut pembebasan lahan sebagai prasyarat utama sebelum memasuki fase teknis.

“Pembangunan ini bukan hanya tentang membangun jalan, tetapi juga membangun konektivitas sosial dan ekonomi antarkawasan,” pungkasnya.

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Daerah