BANJAR, REPORTASE9.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Banjarmasin luncurkan program Sinergi Rekrutmen Reaktivasi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga (Srikandi), Senin (19/05/2025).
Program Srikandi tersebut disampaikan saat BPJS Kesehatan Banjarmasin menggelar sosialisasi dan update Kebijakan Program BPJS Kesehatan di Hotel Grand Qin,Banjarbaru.
Kepala Cabang BPJS Kesehatan Banjarmasin, Asmar menjelaskan, Program ini memiliki tujuan untuk membantu masyarakat yang belum mampu di sekitaran badan usaha dan memberikan portabilitas Nasional kepada para peserta JKN.
“Artinya kartu peserta JKN berlaku di seluruh wilayah NKRI dalam hal pelayanan kegawatan darurat serta pelayanan rujukan di luar wilayah dan memberikan pelayanan komprehensif yang berkelanjutan bagi para peserta JKN,” Jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, nantinya program ini akan bekerjasama antara pemerintah daerah dengan para pihak ketiga yakni para perusahaan.
Nantinya, lewat program Srikandi, perusahaan didorong untuk menggunakan dana tanggung jawab sosial (CSR) mereka guna membantu masyarakat di sekitar yang belum terdaftar JKN atau kepesertaannya sudah non-aktif. Hal ini bertujuan agar mereka bisa kembali aktif dan mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan.
“Jadi sengaja kami undang perusahaan-perusahaan yang sudah menjadi peserta JKN, dengan harapan CSR mereka dapat digunakan dalam program ini,” ungkapnya.
Saat ini, tercatat tingkat keaktifan peserta JKN di Kabupaten Banjar telah mencapai 80,05%, dengan adanya program ini ditargetkan mencapai 100 %.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banjar, HM Hilman menyambut baik peluncuran program Srikandi yang merupakan sinergi antara BPJS Kesehatan dan pemerintah daerah dalam meningkatkan jaminan kesehatan masyarakat.

“Program yang sangat bagus, memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat dan badan usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan akses pelayanan kepada masyarakat di Wilayah Kabupaten Banjar,” tuturnya.
Ia berharap dengan hadirnya 15 perusahaan besar dalam sosialisasi ini diharapkan bisa menjadi motor penggerak dalam mendukung program melalui alokasi dana CSR mereka.
Ia juga menambahkan, meskipun cakupan jaminan kesehatan di Kabupaten Banjar sudah diangka 80,05% hampir mencapai Universal Health Coverage (UHC), tetapi masih ada hampir 20% masyarakat yang belum aktif karena kendala pembayaran iuran.
“Di sinilah peran program ini. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, masyarakat dapat aktif semua untuk mendapatkan layanan kesehatan,” pungkasnya. (Fdr/R9)
Comments