Kesehatan

Selama Wukuf, Pos Kesehatan Haji Arafah Layani 114 Pasien

0

KEMENKES, REPORTASE9.COM – Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arafah telah memaksimalkan upaya penanganan jemaah haji selama pelaksanaan wukuf di Arafah pada 8-9 Dzulhijjah 1445 H, atau bertepatan dengan 14-15 Juni 2024 lalu.

Dalam rilis pada Rabu (19/6/2024), hingga penutupan Pos Kesehatan Arafah pada 9 Dzulhijjah 1445 H atau 15 Juni 2024 pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat total 114 pasien yang berkunjung.

Sebanyak 11 pasien dirujuk ke rumah sakit, yakni 7 pasien ke RS East Arafah dan 4 pasien ke RS Mina Al Wadi, sementara itu 3 jemaah wafat, dimana pasien wafat tidak di Pos Kesehatan, melainkan di tenda atau saat turun dari bus.

Pada hari pertama, Pos Kesehatan Haji Arafah melayani 50 pasien dengan keluhan mengalami penurunan kesadaran dan kemudian dirujuk ke RS East Arafah, dimana pasien terakhir datang pada Sabtu, 9 Dzulhijjah 1445 atau 15 Juni 2024, pukul 20.00 WAS.

Kasi Kesehatan Bandara Muhammad Firdaus menjelaskan heatstroke menjadi penyebab terbanyak pasien mengunjungi Pos Kesehatan, dan juga pneumonia adalah penyakit yang paling sering menyebabkan jemaah dirujuk ke rumah sakit.

Cuaca panas terik dengan temperatur 43 derajat dan kelembaban rendah berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti dehidrasi, masalah pernapasan, gangguan mental, hingga heatstroke.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Lilik Marhaendro Susilo menyatakan, saat ini kualitas kesehatan jemaah mulai menurun.

“Kelelahan saat perjalanan dari Makkah ke Arafah dalam cuaca panas, turun dari bus ke tenda dengan suhu panas, dan kondisi kurang prima memperburuk kondisi kesehatan jemaah,” katanya.

Pos Kesehatan Arafah sendiri terletak di Maktab 9 Arafah yang mulai beroperasi pada 8-9 Dzulhijjah 1445 H atau 14-15 Juni 2024 untuk melayani jemaah haji yang melaksanakan puncak haji, yaitu wukuf di Padang Arafah.

Selain Pos Kesehatan Arafah, terdapat 6 pos satelit di Arafah, yaitu :

  1. Pos Satelit 1 berlokasi di Maktab 28.
  2. Pos Satelit 2 berlokasi di Maktab 24.
  3. Pos Satelit 3 berlokasi di Maktab 47.
  4. Pos Satelit 4 berlokasi di Maktab 68.
  5. Pos Satelit 5 berlokasi di Maktab 60.
  6. Pos Satelit 6 berlokasi di Maktab 99.

Pos Kesehatan Haji Indonesia di Arafah mempunyai fasilitas 35 velbed yang terbagi di Triase Merah (5), Triase Kuning (5), ruang Heatstroke (5), dan ruang perawatan lainnya.

Fasilitas lainnya meliputi oksigen concentrator, perbekalan kesehatan, obat-obatan, dan penunjang medis lainnya, serta didukung oleh 52 tenaga medis, terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, apoteker, dan tenaga pendukung lainnya.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Bandara Muhammad Firdaus, selaku penanggung jawab Pos Kesehatan Arafah, menyampaikan tidak ada sistem piket untuk pelayanan di Pos Kesehatan saat wukuf.

Para tenaga kesehatan harus beradaptasi dengan kondisi yang ada dan bersiap menghadapi lonjakan kunjungan pasien setelah wukuf.

Lebih lanjut, Firdaus menekankan pentingnya keberadaan dokter spesialis di Triase Merah dan Triase Kuning untuk menangani pasien gawat darurat, dimana dokter spesialis juga memberikan instruksi langsung kepada dokter umum dan perawat dalam menangani pasien di Triase Merah.

Sementara itu, dokter pendamping rujukan harus menyesuaikan dengan kondisi jemaah mengingat keterbatasan SDM, dimana pasien dapat dirujuk ke RS Arafah atau RS Mina.

Mengenai perbekalan kesehatan, pelayanan obat emergency dan layanan obat rutin di Pos Kesehatan Arafah juga ditingkatkan untuk mempermudah dan mempercepat penanganan gawat darurat, serta menyediakan es batu yang cukup untuk menangani heatstroke, kain ihram dan handuk kecil, hingga tempat sampah untuk sampah medis dan non-medis. (Sumber : Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI/Reportase9.com)

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like

More in Kesehatan