KALSEL, REPORTASE9.COM – Dinas Pendidikan dam Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selenggarakan sosialisasi tata rias pengantin “Bagajah Gamuling Baular Lulut” di Banjarmasin pada Selasa (11/6/2024) yang dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Raudatul Jannah.
Ketua TP PKK Kalsel Raudatul Jannah mengatakan sosialisasi ini sangat bagus dilaksanakan mengingat sudah banyak masyarakat yang lupa, kalau Kalimantan Selatan juga memiliki berbagai macam pakaian pengantin khas Kalsel seperti yang saat ini di sosialisasikan yaitu “Bagajah Gamuling Baular Lulut”.
“Ini merupakan pakaian pengantin adat Banjar yang sangat original sekali,” ucapnya.
Raudatul Jannah menerangkan kegiatan ini menjadi wadah untuk para Make Up Artis (MUA) di Kalimantan Selatan untuk belajar dan lebih mengetahui tata rias baju pengantin adat Banjar, sehingga tidak melenceng dari pakem yang sudah ada dari warisan leluhur budaya Banjar.
Raudatul pun sangat berterima kasih kepada Disdikbud Provinsi Kalsel serta Dewan Pengurus Daerah Harpi Melati Provinsi Kalsel yang terus mengenalkan serta melestarikan pakaian pengantin adat Banjar.

“Karena ini salah satu identitas jati diri suku Banjar yang harus dikenalkan kepada seluruh generasi,” terangnya.
Untuk itu, Raudatul Jannah berharap dengan kegiatan ini masyarakat ke depannya bisa banyak menggunakan kembali berbagai macam pakaian adat Banjar yang sudah sesuai dengan pakem yang ada.
“Dengan kita memakai pakaian adat Banjar, kita turut melestarikan peninggalan nenek moyang,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Disdikbud Kalsel Muhammadun melalui Kepala Budang Kebudayaan Raudati Hildayati mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dalam rangka pelestarian kebudayaan daerah Kalimantan Selatan.
“Yang mana bisa menjadi contoh generasi muda untuk ikut melestarikan budaya daerah kita,” ucapnya.
Raudati Hildayati menerangkan, tata rias pengantin bagajah gamuling baular lulut ini salah satu tata rias yang saat ini sudah jarang digunakan di acara perkawinan.
Maka dari itu, ini sangat tepat untuk dikaji dan digali mengingat ini merupakan salah satu budaya daerah yang dimiliki.
“Kita ingin mempertahankan unsur- unsur budaya dan melestarikan budaya daerah Kalimantan Selatan, sehingga nantinya mampu membangun jati diri dan memiliki nilai penting serta daya saing dalam menghadapi era globalisasi,” terangnya.
Untuk itu, Hilda berharap dengan sosialisasi ini bisa melahirkan regenerasi dalam mempelajari pakem tata rias pengantin bagajah gamuling baular lulut.
“Sehingga salah satu kebudayaan yang kita miliki ini bisa terus eksis dan dikenal masyarakat ke depannya,” pungkasnya. (Sumber : MC Kalsel)
Comments