BANJAR, REPORTASE9.ID – Saat ini beredar kabar yang menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Banjar tidak memperhatikan kesejahteraan kader Posyandu yang ada di Kabupaten Banjar dan hal itu langsung mendapatkan tanggapan dari H Saidi Mansyur.
Saidi Mansyur menyatakan, saat dia menjabat sebagai bupati Banjar selalu memeperhatikan insentif untuk kader Posyandu di Kabupaten Banjar, sehingga sangat tidak tepat jika dikatakan pemerintah daerah tidak memperhatikan besaran kader Posyandu di Kabupaten Banjar itu, apalagi jika dikatakan tidak manusiawi.
Saat ditemui awak media, Kamis (24/10/2024) siang, H Saidi Mansyur mengungkapkan tak mau mengambil pusing isu dan penggiringan opini yang beredar, karena dia yakin masyarakat di Kabupaten Banjar sudah cerdas dalam menilai dan mengetahui langsung fakta di lapangan.
Terkait besaran nominal insentif para kader sendiri, jelas dia, sudah termasuk dalam Peraturan Bupati Banjar yang mana didalamnya sudah memuat besaran range insentif para kader yang ada di Kabupaten Banjar, namun semua itu dikembalikan lagi kepada kemampuan masing-masing pemangku kebijakan atau pemerintah desa.
Untuk kader posyandu Kabupaten Banjar sendiri, dia mengatakan telah memberi range pemberian insentif Rp 50.000 hingga Rp 500.000 yang mana masing-masing desa atau kelurahan bisa melakukan penyerahan insentif per-kegiatan ataupun sistem per-bulan.
“Terkait isu itu, yang diterima para kader itu sebenarnya adalah insentif bukan gaji. Kalau besaran yang dikeluarkan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa dan kelurahan,” ujar Saidi Mansyur.
Bahkan, lanjut H Saidi Mansyur, tidak hanya kader-kader posyandu yang telah dinaikkan rangenya, namun insentif guru TK/PAUD, guru mengaji, ustadz dan ustadzah, serta yang lainnya telah dinaikkan secara berkala setiap tahun di saat Saidi Mansyur menjabat sebagai bupati Banjar.
Comments