BANJAR, REPORTASE9.COM – Guna pemenuhan infrastruktur Sekolah Dasar (SD), Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar akan lakukan pemerataan zonasi, Sabtu (5/10/2024).
Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana (Sarpras) Disdik Banjar, Mahriansyah mengatakan, masih ada SD-SD di Kabupaten Banjar ini yang masih kekurangan ruangan yang diakibatkan membeludaknya siswa yang masuk.
“Ada 36 SD tersebar di 11 Kecamatan, Pramasan, Sungai Pinang, Cintapuri Darussalam, Gambut, Martapura, Sungai Tabuk, Kertak Hanyar, Aluh-Aluh, Karang intan, Tatah makmur, dan Kecamatan Aranio,” kata Mahri kepada Reportase9.com.
Mahri menyampaikan, pihaknya saat ini telah memiliki titik sasaran bantuan ruang kelas baru yang akan terus dilakukan secara bertahap setiap tahun anggaran.
Ia menambahkan, untuk menindak lanjuti SD yang mengalami kekurangan ruangan dan membludaknya siswa dengan cara perataan zonasi.
“Misal sekolah ini tidak bercukupan bisa ketempat zonasi yang wilayahnya ada sekolah yang berdekatan bisa dipenuhi dulu,” tambahnya.
Lanjut Mahri, prioritas pihaknya adalah SD yang Rombongan Belajar (Rombel) standar 6 dan sekolahnya baru dibangun 5 itu yang kami penuhi lapis 1.
“Karena sekolah ini yang masih belum dipenuhi standar nasional nya,” ujarnya.
Mahri mengungkapkan, untuk sekolah yang sudah memenuhi standar nasional lapis1 tetapi jika dari segi kebutuhan kapasitas masih kurang, bisa dimasukan lapis 2 jika muridnya terlalu banyak. Otomatis pihaknya akan Intervensi daerah tersebut dengan catatan lahan tersedia.
“Semisal lahannya tidak tersedia kami ada beberapa cara bisa dengan pembelian lahan disekitar atau perubahan struktur bangunan, atau relokasi dan itu tergantung kondisi lapangan seperti apa, lahan tersedia bagaimana dan memperhitungkan biayanya sama perkembangan wilayah penduduk daerah tersebut,” ungkapnya.
Mahri menerangkan, seperti SDN 1 Bincau terkait kekurangan ruang kelas dan membludaknya siswa, baru terjadi di tahun 2024 dan di luar perkiraan pihaknya, dari sisi sasaran itu bisa menjadi sasaran pihaknya kedepan.
“Tetapi harus dilihat kondisi lahan sekolah dulu, clear and clear lahan, luas lahannya yang berkaitan dengan peraturan standar bangunan yang kami terapkan, apakah nanti saat kami bangun ada irisan lahan yang terpotong dan tidak memenuhi standar itu menjadi bahan pertimbangan kami,”terangnya.
Ia juga menjelaskan, daerah SDN 1 Bincau tersebut merupakan daerah yang kemungkinan berkembang pesatnya perumahan-perumahan di kawasan sekolahnya.
“Pihaknya mempunyai kebijakan jika didaerah sekolah tersebut mengalami peningkatan penduduk kami akan mencari data di Kantor Catatan Sipil di area-area yang permukimannya meningkat dan akan menjadi prioritas,” tutupnya. (Fdr/R9)
Comments